Senin, 06 Juni 2016

Indonesia Milik Allah



Setelah 71 tahun berlalu, akhirnya 1  Juni 2016 ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Kelahiran dasar negara yang berasal dari pergolakan sosial dan kebudayaan bangsa Indonesia itu memang beragam versi, namun para pakar sejarah berpendapat bahwa 1 Juni 1945 adalah pertama kalinya Ir. Soekarno memperkenalkan konsep Pancasila.

Saya tidak ingin terlalu banyak bicara sejarah, karena memang bukan itu yang sedang ingin dibicarakan dalam tulisan ini. Tapi, mari sama-sama berpikir, benarkah Indonesia Milik Allah? Benarkah Indonesia ini benar-benar negara-bangsa yang diridhoi Allah? Jawabannya, iya.

Allah adalah satu-satunya zat yang berhak menguasai semesta. Dia yang mengatur ritme dan dinamika alam raya agar tetap terjaga keharmonisannya. Dia Mahadamai lagi Mahacinta.

Diksi "Allah" hanya berupa sebutan saja, bukan dengan maksud membeda-bedakan Tuhan, sebab Tuhan cuma satu, yaitu yang dalam bahasa Arab disebut Allah. Dia Satu, tetapi orang bijak menyebut-Nya dengan banyak nama, artinya Tuhan Yang Satu itu adalah kepunyaan bersama, sekalipun dalam konsep penyembahan dan ritual keagamaannya berbeda-beda.

Begitu pun Indonesia. Allah-lah yang memiliki negeri ini, tidak ada keraguan atas itu. Sebab Allah adalah kepunyaan bersama, maka Indonesia tidak diperkenankan untuk menjadi negara yang kearab-araban atau kebarat-baratan. Di Indonesia segalanya ada, tidak hanya yang keturunan Arab, tetapi juga yang punya darah Barat, boleh tinggal di sini. Itulah hakikat kepemilikan Allah, tidak ada dikotomisasi warga negara.

Sampai kapan pun, Indonesia akan dijaga Allah dari marabahaya dan malapetaka yang akan menyebabkan kehancuran. Bahkan, Indonesia adalah hadiah yang Allah berikan untuk alam semesta. Jangan main-main dengan Indonesia, karena negara ini kepunyaan Allah!

Kalau Indonesia Milik Allah, itu berarti segala yang ada di dalamnya adalah Dia yang memiliki dan menguasai. Pancasila yang saat ini kita hapal adalah 'kepanjangan tangan' dari piagam Jakarta dan konstitusi Madinah. Rasulullah yang kala itu mendirikan negara Madinah, tentu karena mendapat mandat dari Allah. Jadi, Pancasila juga kepunyaan Allah, jangan berani mengubah apalagi anti dengan Pancasila!

Karena Allah adalah yang menguasai dan memiliki Indonesia, maka universalitas Pancasila juga harus tetap dijaga. Pancasila adalah semua untuk semua, Allah adalah Satu untuk semua. Jadi, Allah dan Pancasila untuk semua. Tidak ada hak monopoli atas kedua hal itu.

Terimakasih Bung Karno atas Pancasila yang kau rumuskan bersama para ahli agama yang tidak buta dan tuli terhadap pluralitas dan keragaman bangsa.

Selamat Harlah, Bung. Indonesia dan Pancasila akan selalu dijaga Allah sampai akhir zaman. 
Previous Post
Next Post